Sunday, 3 January 2016

Surat Untuk Bidadari Dunia .


Kisah Kita . 

Sungguh Indah Pada Mulanya
Tiada catat dan celanya
Hanya Terasa Bahagia

Tak Terucap Dengan Kata-kata

Namun Perancangan-Nya Membatasi Segala kehendak Hamba-Nya .

Jangan Salahkan Aku Kerana Tidak Menpertahankan Kisah Cinta Antara Kita.
Mudahnya Waktu melafazkan Janji.
Tiada Beza Antara kita berdua , Engkau dan aku berdua serupa .
Hanya melafazkan janji-janji manis . Tapi hakikatnya hanya bermain kata-kata .
Telah aku bentangkan segala kisah lalu kita . Saat cinta bertakhta di Hati . 
Saat rindu asyik dirasai . 
Telah puas aku mencari , Di manakah silap dalam perhubungan kita .
Tetap aku tidak menjumpai , Jawapan kepada misteri ini .
Bukan salahku . Bukan Salahmu .
Habis Salah Siapa ?


Tentang Aku .

Aku melihatmu pertama kali telah membuatkan 
Jantung ini berhenti bergerak .
Mata tidak lagi melihat .
Telinga tidak lagi mendengar.
Nafas tidak lagi berjalan .
Mata tidak lagi melihat .
Darah tidak lagi mengalir .
Kejelitaan dan Kecantikan pada wajahmu membuatkan aku terpaku .
Bagai melihat Bidadari di awangan .
Di dalam hatiku telah terukir namamu. 
Di fikiranku telah dikuasai wajahmu.

Setiap Langkah dan Gerakmu . 
Setiap Adab dan Tuturmu Menambahkan lagi Kasih Sayang aku pada dirimu .
Aku Mengaku Aku telah mencintai dirimu . 
Walau aku sedar siapa diri ini .
Tanpa ku duga, engkau juga meminatiku 
Siapa Sangka ? 
Pucuk dicita Ulam Mendatang .




Tentang Kau ..

Engkaulah Bidadari di Dunia .
Setiap Mata yang memandangmu . Pasti akan rebah kerana Kejelitaanmu .
Walau Engkau tidak Bersayap . Tidak pula dicipta dari Zafaron .
Namun Kecantikan di wajahmu membuatkan alam ini berhenti bergerak .
Bumi berhenti berputar . 
Senyuman yang terukir di wajahmu membuatkan Halilintar dasyat keluar dari langit bumi .
Tangisan di mata indahmu membuatkan awan mencurahkan isinya .
Gelak dan Ketawamu membuatkan Taufan mendatang .
Setiap Nafasmu bagaikan Nyawa Alam ini .

Engkaulah rebutan para jejaka idaman wanita
Pantaskah aku yang hina memiliki Bidadari yang mulia ?
Sudah pasti tidak ! .

Aku bagaikan Gagak di Rimba .
Engkau Bagaikan merak di Kayangan .
Tidak mungkin bagi kita .
Untuk Terbang sebagai Pasangan


Tentang Kita .

Sungguh Indah kenangan kita bersama . 
Ingin sekali aku hajati agar keindahan itu kekal selamanya .
Namun, Aku tahu .
Setiap Perjalanan ada Destinasinya .
Setiap Langkah ada Hentinya .
Setiap Permulaan ada Penamatnya .
Setiap Laut ada Pantainya .
Tiada Ikatan tidak dapat dileraikan
Tiada Langkah yang tidak Terhenti 
Tiada Roda yang selamanya Berputar .
Tiada Cahaya yang menerangi kegelapan selamanya .
Begitulah kisah cinta antara kita .
Begitulah kenangan kita .
Tiap hari semakin pudar .
Sehingga Runtuh . Seruntuhnya . 

Tiada Lautan tidak Bergelora .
Tapi tidak semua Ombak Bertemu Pantai .
Tidak semua burung kembali pada sarangnya .
Tidak semua kapal selamat sampai .
Ada yang Tenggelam di lautan 
Begitu juga Hubungan kita . Terputus di Jalan .
Berharap Engkau jadi Permansuri dalam Hatiku .
Berharap Untuk membina Mahligai Bersamamu .
Entah bagaimana . Entah mengapa
Dirimu yang dulu ku genggam . 
Akhirnya terlepas pulang .
Bersama orang tersayang .
YA. Dialah , Orang Ketiga . 

Aku Terpaksa lepaskan BIDADARI DUNIA.
Dan mula untuk mengejar BIDADARI SYURGA .

Maaf, Andai ada silap dalam langkahku 
Maaf. Andai Silap dalam Tuturku .

Selamat Tinggal  Sayang , 
Semoga Engkau Bahagia , 
Walau aku berduka .



No comments:

Post a Comment